Prinsip Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka
Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Kebijakan Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) diambil dalam rangka pemulihan pembelajaran. Kurikulum Merdeka ini cukup berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya karena lebih sederhana dan mendalam, memberikan “kemerdekaan” bagi satuan pendidikan dalam mengembangkannya, serta menghadirkan sistem pembelajaran yang lebih relevan dan interaktif.
Sebagai informasi, Kurikulum
Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di
mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum ini dirancang untuk
menciptakan kreativitas dan juga fleksibilitas bagi guru, menyesuaikan dengan
kondisi satuan pendidikan.
Transformasi kurikulum ini
akan membawa berbagai perubahan bagi kurikulum pendidikan di Indonesia ke
depannya. Ada setidaknya empat arah perubahan kurikulum di Indonesia. Seperti
apa penjelasannya? Yuk simak artikel ini!
a) Struktur kurikulum lebih
fleksibel
Kurikulum
terdahulu yang digunakan dalam skala nasional belum bisa memberikan fleksibilitas
kepada para guru, khususnya dalam hal jam pelajaran yang ditentukan dalam per
minggu. Nantinya, arah perubahan kurikulum ini memberikan kebebasan bagi guru
terkait jam pelajaran karena ditargetkan dipenuhi dalam satu tahun, bukan
setiap minggu.
b) Fokus pada materi
esensial
Tak
sedikit peserta didik ataupun orang tua murid yang mengeluhkan akan padatnya
materi pelajaran. Materi pelajaran yang terlalu padat membuat tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik. Oleh karena itu, ke depannya pembelajaran akan
difokuskan pada materi yang esensial.
c) Penggunaan beragam
perangkat ajar
Materi
pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang leluasa dalam
mengembangkan pembelajaran kontekstual. Untuk itu, kurikulum ke depannya akan
memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
d) Pemanfaatan teknologi
digital
Tak
dapat dimungkiri, kurikulum terdahulu belum dapat memaksimalkan dan
memanfaatkan teknologi digital berbasis aplikasi. Maka dari itu, diperlukan
adanya aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus
mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik. Salah
satunya adalah Platform Merdeka Mengajar.
Llalu Apa Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka ? Kurikulum
Merdeka menawarkan struktur kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada
materi esensial sehingga memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengajar sesuai
kebutuhan dan karakteristik siswa. Kurikulum Merdeka juga mempunyai sejumlah
keunggulan dibandingkan kurikulum sebelumnya, yaitu lebih sederhana dan
mendalam; lebih merdeka; dan lebih relevan dan interaktif.
Sejalan dengan konsep
tersebut, maka kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan yang
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka harus memperhatikan prinsip-prinsip yang
tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan
Pembelajaran.
Berikut ini Prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum
Merdeka
·
Pembelajaran dirancang dengan
mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat
ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna
dan menyenangkan;
·
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
·
Proses pembelajaran mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
·
Pembelajaran yang relevan yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
komunitas sebagai mitra; dan
·
Pembelajaran berorientasi pada masa depan
yang berkelanjutan.
Prinsip
Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka di atas hendaknya
diterapkan baik dalam kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan. Sekolah
memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik dengan tetap
memperhatikan lima prinsip tersebut.
Tidak ada komentar